Cara Mengukur Tekanan Darah

by Pandu Group , at 10:32:00 PM , have 0 komentar
Cara Mengukur Tekanan Darah - Pernah denger nama Tensimeter dan sfigmomanometer? Ya benar sekali itu adalah alat yang digunakan sebagai pengukur tekanan darah. Pengukuran Tekanan darah dapat diukur secara langsung atau tidak langsung, pada metode langsung, kateter arteri dimasukan kedalam arteri, pengukuran tidak langsung dilakukan dengan alat pengukur tekanan darah Tensimeter, sfigmomanometer dan stetoskop.

Memeriksa tekanan darah sendiri bisa lebih akurat dibandingkan oleh dokter atau perawat. Jika dokter memeriksa tekanan darah Anda, seringkali hasilnya lebih tinggi daripada di rumah karena stres menyebabkan peningkatan tekanan darah (sindrom jas putih). Dengan mengukur sendiri, Anda juga dapat lebih rutin memeriksa tekanan darah.

Sphygmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan rongga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer sesuai dengan tekanan dalam millimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis.

Cara Mengukur Tekanan Darah
Cara Mengukur Darah Dengan Tensimeter
  • Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas. )
  • Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
  • Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
  • Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
  • Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
  • Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.

Manset di balutkan dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam manset dinaikan sampai denyut radial atau barkial menghilang. Hilangnya denyutan menunjukan bahwa tekanan sitolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah ditutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mm Hg di atas titik hilangnya denyutan radial. Manset kemudian dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi maupun palpasi. Dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolic dengan lebih akurat.

Untuk mengauskultasi tekanan darah, ujung stetoskop yang berbentuk corong atau diafragma diletakan pada arteri brakialis, tepat dibawah lipatan siku yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput otot biseps. Manset dikempiskan dengan kecepatan 2 sampai 3 mm Hg per detik, sementara kita mendengarkan awitan bunyi berdetak, yang menunjukan tekanan darah sistolik. Dan akan terus terdengar dari arteri brakhialis sampai tekanan dalam manset turun dibawah tekanan diastolik

Ukuran Manset Sfigmomanometer yang baik
Pengukuran tekanan darah yang akurat tergantung juga pada pemakaian manset yang sesuai ukurannya bagi ibu hamil, bila manset terlalu besar untuk lengan pasien maka pembacaan akan terlalu rendah dari tekanan sebenarnya. Bila manset terlalu kecil, misalnya pada pengunaan manset ukuran standar pada pasien obes, maka pembacaan takanan darah akan lebih tinggi di bandingkan tekanan sebanarnya.

Akan diduga hipertensi tetapi yang sebanarnya normal. Maka diproduksi berbagai ukuran manset untuk berbagai ukuran lingkar lengan. Yang perlu diperhatikan agar pengukuran tekanan darah dapat benar-benar akurat :
  1. Ukuran manset harus sesuai Sfigmomanometer dan manset harus baik dan sesuai
  2. Manset dipasang dengan benar pada lengan, dan balon manset harus berada ditengah di atas arteri brakialis.
  3. Lengan pasien harus setinggi jantung atau posisi berbaring.
  4. Pencatatan harus dilakukan pada kedua lengan yang tekanannya lebih tinggi. Normalnya bila tidak ada penyakit pada pembuluh darah, tidak mungkin terdapat perbedaan tekanan lebih dari 15 mm Hg antara kedua lengan .
  5. Posisi pasien dan letak pengukuran tekanan darah (misanya RA untuk lengan kanan ) dicatat.Pasien diminta tidak berbicara selama pengukuran tekanan darah dan rileks
  6. Sebaiknya sudah istrahat 5 menit dan tidak makan/merokok dalam 30 menit sebelum diukur.

Namun berhati-hatilah dalam mengukur tekanan darah karena bila salah melakukannya, hasilnya juga tidak akurat. Sekian dulu info mengenai tips Cara Mengukur Tekanan Darah.
Cara Mengukur Tekanan Darah
Cara Mengukur Tekanan Darah - written by Pandu Group , published at 10:32:00 PM, categorized as Tips . And have 0 komentar
No comment Add a comment
Cancel Reply
GetID
Copyright ©2013 Blog Mas Aan
Designed by A4n20 - Powered by Blogger
-->